Sunday, November 2, 2014
Kisah Nyata Tugas kuliah berkembang jadi usaha
Ilmu yang paling baik adalah ilmu yang bermanfaat, bagi diri sendiri juga orang lain. Hal ini rupanya diterapkan oleh Wawan Hermanto. Bermula dari tugas kuliah, ia lantas mengembangkannya menjadi usaha online shop yang mendatangkan banyak keuntungan.
Diceritakannya, sejak lulus SMA ia memang telah menekuni bisnis mebel offline. Namun, ia merasa perkembangan bisnisnya tidak terlalu signifikan. Lalu, pada 2009, Wawan melanjutkan studi S1 Jurusan IT di sebuah universitas di Jepara. Nah, dari sini kesuksesannya dimulai.
Bermula dari tugas kuliah membuat website di kampus, akhirnya pada 2010, Wawan mengembangkannya menjadi online shop Jatijepara.com. Akhirnya, pada tahun 2013, ia merilis Andhikamebel.com untuk lebih memperluas jaringan usahanya.
Dengan teknik SEO dan media promosi lain seperti jejaring sosial, toko online miliknya berhasil merangkul banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Hampir seluruh wilayah Nusantara pernah berbelanja di Andhikamebel, seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, Sumatra, hingga Sulawesi.
"Dalam sebulan, mungkin rata-rata omzet kami sekitar Rp50 hingga Rp150 juta," urai Wawan.
Diakuinya, dari banyaknya pelanggan itu, pasti ada beberapa yang rewel. Namun, ia beranggapan, itu adalah hal biasa dalam bisnis apa pun.
"Jika 90 % customer senang dengan produk dan layanan kami, saya anggap itu sudah berhasil," jelasnya.
Diceritakannya, sejak lulus SMA ia memang telah menekuni bisnis mebel offline. Namun, ia merasa perkembangan bisnisnya tidak terlalu signifikan. Lalu, pada 2009, Wawan melanjutkan studi S1 Jurusan IT di sebuah universitas di Jepara. Nah, dari sini kesuksesannya dimulai.
Bermula dari tugas kuliah membuat website di kampus, akhirnya pada 2010, Wawan mengembangkannya menjadi online shop Jatijepara.com. Akhirnya, pada tahun 2013, ia merilis Andhikamebel.com untuk lebih memperluas jaringan usahanya.
Dengan teknik SEO dan media promosi lain seperti jejaring sosial, toko online miliknya berhasil merangkul banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Hampir seluruh wilayah Nusantara pernah berbelanja di Andhikamebel, seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, Sumatra, hingga Sulawesi.
"Dalam sebulan, mungkin rata-rata omzet kami sekitar Rp50 hingga Rp150 juta," urai Wawan.
Diakuinya, dari banyaknya pelanggan itu, pasti ada beberapa yang rewel. Namun, ia beranggapan, itu adalah hal biasa dalam bisnis apa pun.
"Jika 90 % customer senang dengan produk dan layanan kami, saya anggap itu sudah berhasil," jelasnya.
No comments:
Write comments